Kamis, 07 Desember 2017

PENYELARASAN ANTARA PERENCANAAN BISNIS DENGAN PERENCANAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

Nama kelompok:
1.      Deni Setiawan
2.      Eka Rizky Wahyuni
3.      Elsa Vidyana D

1.      Topik : Penyelarasan Antara Perencanaan Bisnis Dengan Perencanaan Sistem Teknologi Informasi
2.      Rangkuman:
PENYELARASAN ANTARA PERENCANAAN BISNIS DENGAN PERENCANAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
A.    PENDAHULUAN
Perecanaan srategik sisem teknologi informasi dibutuhkan karena perusahaan menggunakan sistemteknologi informasi untuk mengimplementasikan strategi bisnis untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, perencanaan strategik sistem teknologi informasi harus dilakukan selaras dengan perencanaan strategik bisnis untuk membuat sistem-sistem teknologi informasi yang dibangun mengenai sasaran-sasarannya.
B.     PENYELARASAN
Penyelarasan didefinisikan oleh Luftman dan Brier sebagai penerapan sistem teknologi informasi di waktu dan cara yang tepat dan harmoni dengan strategi-strategi, tujuan-tujuan dan kebutuhan-kebutuhan bisnis. Penyelarasan strategi bisnis dan IT digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, menciptakan hambatan untuk pendatang baru, meningkatkan hubungan dengan konsumen dan suplier, dan menciptakan produk dan solusi bisnis baru. Kegagalan dalam melakukan penyelarasan ini dapat mengakibatkan peningkatan biaya dan kehilangan kesempatan.
C.     PENTINGNYA PENYELARASAN
Sistem teknologi informasi harus dapat mencapai tujuan dari perusahaan. Untuk mencapai sasarannya, yaitu mencapai tujuan perusahaan, maka perencanaan strategik sistem teknologi informasi harus diselaraskan dengan perencanaan strategik bisnis.
Pentingnya penyelarasan yaitu:
1)      Menyelaraskan strategi bisnis dan STI secara dua arah.
2)      Menciptakan hubungan yang efektif dengan manajemen lini.
3)      Merencanakan, merancang dan mengimpementasikan sistem baru.
4)      Membangun dan mengelola infrastruktur.
5)      Meningkatkan keahlian TI.
6)      Mengelola kerjasama dengan pemasok.
7)      Membangun kerja yang tinggi.
8)      Mendesain ulang dan mengelola STI

D.    MODEL KESELARASAN
Model keselarasan yang diusulkan oleh Henderson dan Venkatraman (1999) berbasis pada dua asumsi dasar, yaitu sebagai berikut ini:
1.      Kinerja ekonomis perusahaan secara langsung berhubungan dengan kemampuan manajemen untuk menciptakan suatu kecocokan strategik antara posisi organisasi di arena pasar produk-produk yang kompetitif dan rancangan struktur administratif yang tepat untuk mendukung eksekusi strateginya.
2.      Kecocokan strategik adalah proses yang dinamik. Pemilihan-pemilihan secara fundamental strategik yang dibuat oleh perusahaan akan menimbulkan tindakan-tindakan prakarsa yang berakibat pada respon-respon berikutnya.
Kemudian keselarasan yang dikembangkan Henderson dan Venkatraman (1999) disebut dengan Model Keselarasan Strategik dengan memperhatikan dua domain yaitu:
1.      Domain eksternal adalah arena bisnis dimana perusahaan berkompetisi dan berhubungan dengan keputusan-keputusan penentuan strategik untuk membedakan perusahaan dengan pesaing-pesaingnya.
2.      Domain internal adalah berhubungan dengan pilihan-pilihan tentang struktur administratif , pemilihan rancangan atau rancangan ulang dari proses-proses bisnis dan juga termasuk kegiatan-kegiatan sumber daya manusia untuk mencapai kmpetensi organisasi.
Model ini juga diselaraskan pada dua blok bangunan yaitu :
1.      Kecocokan strategik adalah pemilihan strategi yang cocok baik untuk eksternal maupun internal domain. Ketidakmampuan mengintegrasikan kecocokan antara domain eksternal dan internal dari strategi bisnis menyebabkan strategi bisnis tidak berjalan dengan semestinya. Demikian pula ketidakmampuan mengintegrasikan kecocokan antara domain eksternal dan internal dari strategi sistem eknologi informasi akan menyebabkan kegagalan mendapatkan manfaat dari  investasi sistem teknologi informasinya.
2.      Integrasi fungsional adalah merupakan integrasi strategi-strategi dari dua fungsi yaitu bisnis dan sistem teknologi informasi.
Integrasi fungsional dapat dipisahkan menjadi 2 macam integrasi antara bisnis dan sistem teknologi informasi sebagai berikut:
1.      Integrasi strategik
Integrasi strategik menggandeng antara strategi bisnis dengan strategi sistem teknologi informasi dengan penekanan pada domain eksternal.
2.      Integrasi operasional
Integrasi operasional berhubungan dengan domain internal, yaitu hubungan antara infrastruktur dan proses-proses organisasional dengan infrastruktur dan proses-proses sistem teknologi informasi.
E.     PROSES KESELARASAN
Henderson dan Venkatraman (1999) menawrkan empat macam persepktif proses keselarasan lintas domain yaitu:
1.      Perspektif pertama: eksekusi strategi
Proses ini dimulai dari kenyataan bahwa strategi bisnis telah ditetapkan terlebih dahulu dan menjadi pemicu untuk menentukan infrastruktur dan proses-proses di organisasi supaya strategi dapat dicapai. Untuk mendukung proses-proses organisasi, maka infrastruktur dan sistem teknlogi informasi mengikutinya.
2.      Perspektif kedua:  transformasi teknologi
Proses ini dimulai dari kenyataan bahwa strategi bisnis telah ditetapkan terlebih dahulu dan menjadi pemicu untuk menentukan strategi sistem teknologi informasi. Proses ini tidak tergantung dari infrastruktur atau proses di organisasi, tetapi lebih mengandalkan kepada kompetensi sistem teknologi informasi kemudian menentukan bentuk infrastruktur dan prosesproses dari sistem teknologi informasi.
3.      Perspektif ketiga: potensial kompetitif
Proses ini dimulai dari kenyataan bahwa sistem teknologi informasi adalah pemampu untuk dapat memenangkan persaingan. Strategi teknologi informasi akan mempengaruhi strategi bisnis. Strategi bisnis kemudian akan menentukan infrastruktur dan proses-proses bisnis untuk mencapai visi bisnis.
4.      Perspektif keempat: level pelayanan
Peran manajer sistem teknologi informasi adalah kepemimpinan eksekutif yaitu seorang yang akan membuat proses pelayanan internal bisnis berhasil dengan petunjuk operasional dari manajemen puncak. Pengukuran kinerja adalah kepuasan pelanggan.
3.      Tanya Jawab:
a)      Jelaskan mengenai proses keselarasan dengan bahasa kelompok kalian sendiri!
1.      Perspektif pertama: eksekusi strategi
strategi bisnis telah ditetapkan terlebih dahulu dan menjadi pemicu untuk menentukan infrastruktur dan proses-proses di organisasi supaya strategi dapat dicapai. Untuk mendukung proses-proses organisasi, maka infrastruktur dan sistem teknlogi informasi mengikutinya.
2.      Perspektif kedua:  transformasi teknologi
3.      Proses ini tidak tergantung dari infrastruktur atau proses di organisasi, tetapi lebih mengandalkan kepada kompetensi sistem teknologi informasi kemudian menentukan bentuk infrastruktur dan prosesproses dari sistem teknologi informasi.
4.      Perspektif ketiga: potensial kompetitif
Proses ini dimulai dari kenyataan bahwa sistem teknologi informasi adalah pemampu untuk dapat memenangkan persaingan. Strategi teknologi informasi akan mempengaruhi strategi bisnis. Strategi bisnis kemudian akan menentukan infrastruktur dan proses-proses bisnis untuk mencapai visi bisnis
5.      Perspektif keempat: level pelayanan
seorang yang akan membuat proses pelayanan internal bisnis berhasil dengan petunjuk operasional dari manajemen puncak. Pengukuran kinerja adalah kepuasan pelanggan.
b)      Cara manajer mencapai visi bisnisnya serta berikan contoh.
Dalam strategi ada aspek arahan (direction) yang menunjukkan kemana tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka panjang, keuntungan kompetitif (competitive advantage) yang menunjukkan bagaimana perusahaan akan dapat melakukan kegiatannya dengan lebih baik dari para kompetitornya yang berada dalam pasar yang sama, sumber daya (resource) yang menunjukkan sumber daya apa saja yang ada dan dibutuhkan untuk dapat bersaing, lingkungan (environment) yang menunjukkan keadaan eksternal perusahaan yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk dapat bersaing, serta nilai dan ekspektasi yang dimiliki oleh orang – orang yang berada di lingkungan bisnis (stakeholder).
c)      Apa keuntungan dari selarasnya Informasi Teknologi dengan strategi bisnis?
1.      Efisiensi operasional : keselarasan IT dan bisnis strategi akan memberikan keuntungan berupa pengurangan biaya operasi. Komponen system architecture dan technology architecture merupakan komponen – komponen yang dikembangan guna mencapai efisiensi operasional. Komponen ini menyediakan arsitektur IT secara komprehensif dan menunjukkan bagaimana berbagai sumber daya IT bekerja.
2.      Efektifitas proses. Keselarasan IT dan bisnis strategi dapat meningkatkan efektifitas proses. Peningkatan proses memerlukan analisis yang baik pada komponen business architecture dan system architecture yang diperlukan untuk melakukan kegiatan bisnis..
3.      Penciptaan kesempatan. Terbuka kesempatan – kesempatan baru untuk mendapatkan keuntungan dan kesempatan untuk menjalankan strategi baru.
4.      Kesimpulan :
Penyelarasan IT dengan strategi bisnis merupakan kegiatan yang telah lama menjadi perhatian, tetapi sulit untuk dilakukan karena pada dasarnya strategi bisnis itu sendiri selalu berubah – ubah. IT diperlukan untuk meningkatkan competitive advantage bagi perusahaan.
Strategi bisnis adalah melakukan aktifitas yang berbeda untuk memberikan posisi strategis yang lebih baik dari para pesain. Diperlukan perencanaan peran IT agar dapat menjadi enabler bagi strategi bisnis. Peran IT dapat dibagai menjadi tiga yaitu sebagai sumber daya operasional, sumber daya strategis, dan senjata strategis. Peran IT yang berbeda dalam perusahaan cendrung memberikan tingkat keselarasan yang berbeda. Peran IT sebagai sumber daya strategis akan lebih selaras dengan strategi bisnis yang dijalankan.
Dalam menyelaraskan IT dan strategi bisnis perlu diperhatikan arah yang ingin dicapai dengan jelas, komitmen, komunikasi, dan integrasi dari fungsi – fungsi yang ada dalam organisasi. Enterprise Architecture diperlukan sebagai cetak biru perencanaan infrastruktur sistem IT agar dapat selaras dengan strategi bisnis yang dijalankan. Proses penyelarasan ini perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa penggunaan IT selalu sesuai dengan strategi yang dijalankan karena strategi sendiri selalu berubah – ubah dan tidak bersifat statis.


Jumat, 01 Desember 2017

Model Bisnis



MODEL BISNIS
Model bisnis menentukan bagaimana cara dan nilai apa saja yang ditambahkan oleh suatu perusahaan dalam menawarkan produk maupun jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.  Model bisnis lama dengan model bisnis sekarang atau masa kini jelas berbeda jauh, perbedaanya yaitu model bisnis lama atau industry lama atau yg lebih dikenal dengan ekonomi industry  lebih cenderung kedalam industry sedangkan dengan Model bisnis baru atau masa kini atau lebih dikenal dengan era informasi tidak memerlukan banyak model besar karena situs-situs penyedia informasi sudah cukup banyak.
Ø  Paradigma baru
Model bisnis tidak hanya jual dan beli melalui internet saja, namun lebih berbicara tentang model bisnis dan struktur bisnis apa yang paling cocok bagi perusahaan dengan bantuan internet untuk mencapai posisi pasar yang lebih baik. Model bisnis lama lebih cenderung kedalam industri dan pada model bisnis masa kini lebih dikenal dengan era informasi yang tidak memerlukan banyak model besar karena situs penyedia informasi sudah cukup banyak.
Ø  Tipologi Model-model Bisnis
Tapscott et al.(2000) menggolongkan Tipologi model bisnis secara elektronik (e-business)kedalam lima macam model berdasarkan tingkat control ekonomis dan tingkat nilai integrasinya.
1.      Agora adalah suatu e-business yang merupakan suatu  tempat diamana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi.
2.      Agregasi (aggregations) adalah e-business yang menggabungkan (Agregasi) beberapa pemasok kedalam satu buah took online yang nyaman. (control mengorganisasikan sendiri, agregasi rendah)
3.      Aliansi (alliance) adalah kerjasama beberapa anggota untuk mencapai tujuan teertentu.
(control mengorganisasikan sendiri, agregasi tinggi)
4.      Rantai nilai (value chain) adalah jaringan integrasi vertikal yang menambah nilai ke input berikutnya. Rantai nilai ini akan menyampaikan bagaiman nilai-nilai kepada pelanggan  yaitu nilai-nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan disekitar produk atau jasa yang dijual seperti :
·         Kecepatan layanan
·         Nyaman
·         Personalisasi
·         Harga
5.  Jaringan distrubusi (distrubutiv network) menyediakan jasa mengalokasikan dan mendistribusikan dari padamemproduksi dan mebeli barang-barang, jaa dan informasi. Pengelompokan lainnya dari model e-business adalah mengelompokkannya berdasarkan siapa yang berpartisipasi dalam transaksi yaitu B2C (business to consumer) dan B2B (business to business). Empat modelnnya adalah :
1.      Toko online
2.      Penyedia isi
3.      Pengumpul isis atau pengagregasi isi
4.      Penyedia infrastruktur.

Ø  Perubahan model bisnis
Dalam perubahan model bisnis disini adalah sistem atau cara yang digunakan. Di perubahan model bisnis sekarang lebih canggih yaitu memanfaatkan teknologi yang ada yaitu dengan jaringan internet.
Ø  Pengertian Nilai
Nilai dari suatu sistem informasi bagi suatu bisnis, dan juga keptusan untuk melakukan investasi dalam sistem informasi yang baru, sebagian besar ditentukan oleh sejauh mana sistem akan mendorong ke arah keputusan manajemen yang lebih baik, proses bisnis yang lebih efisien dan profitabilitas perusahaan yang lebih tinggi.
Ø  Tren Kedepan
Ø  Kategori Trend: Pelanggan
1. Pelayanan yang cepat (faster service)
Dengan adanya aplikasi dari e-business akan mempercepat pelayanan yang dapat diberikan kepada konsumen
2. Swalayan (self-service)
Keinginan konsumen dapat berbelanja kapan saja, dimana saja, selama tersambung dengan internet. Waktu yang dihabiskan untuk perjalanan ke mall berkurang, susahnya mencari tempat parkir, hingga kemacetan lalu lintas.


3. Beragam pilihan (more products choices)
Seiring dengan meningkatnya daya dan perhatian konsumen, perusahaan berusaha menyediakan berbagai variasi produk dan jasa, beserta kustomisasi produk.
4. Solusi terintegrasi (integrated solutions)
Konsumen tidak lagi butuh retail lain atau toko lain yang memberikan yang terbaik, konsumen menginginkan layanan bisnis yang terintegrasi model one-stop-shopping.
Ø  Kategori Trend: e-Service
1. Penjualan & layanan (integrated sales & service)
Konsumen sekarang menginginkan informasi yang cepat, akurat, konsisten dan mereka mengharapkan layanan sebelum dan sesudah membeli.
2. Dukungan yang tanpa celah (seamless support)
Pada bisnis yang berfokus kepada konsumen, seorang manajer harus memahami, bahwa konsumen menghargai waktu mereka, dan konsumen semakin tidak toleran terhadap layanan yang kurang memuaskan.
3. Jasa pengantaran yang nyaman dan persyaratan yang fleksibel (flexible fullfilment & convinient service delivery)
Supply Chain Management adalah solusi, lebih dekat kepada konsumen, mengurangi pemborosan dalam supply chain (waktu, persediaan, dsb), akses informasi real-time dengan konsumen, dan membentuk rekanan dengan koordinasi virtual.
4. Meningkatkan keterbukaan proses bisnis (increased process visibility)
Process visibility berarti menyediakan konsumen terhadap akses yang akurat, terhadap informasi waktu tentang status order, penetapan harga produk, dan ketersediaan produk.
Ø  Kategori Trend: Organisasi
1. Pemberdayaan dari luar atau Alih Daya (outsourcing)
Outsourcing memberikan fondasi atas penciptaan perusahaan virtual, inti dari konsep e-business.
2. Kontrak produksi (contract manufacturing)
Tujuan dari perusahaan untuk memindahkan dari fokus terhadap modal atau asset-intentsive (manufacturing), ke fokus terhadap pengetahuan dan marketing-intensive (marketing).
3. Distribusi virtual (virtual distribution)
Dengan menggabungkan mekanisme distribusi dan transaksi untuk menguasai suatu pasar, distributor virtual memanfaatkan kemampuan web dalam menciptakan suatu pasar efisien yang tidak hanya dapat menghubungkan pembeli dan penjual, namun juga teknologi, informasi, dan aktivitas dagang.
Ø  Kategori Trend: Tenaga Kerja
1. Mempekerjakan yang terbaik (hiring the best and brightest)
Perusahaan besar yang mulai merambah e-commerce mengalami kesulitan untuk merekrut karyawan yang berbakat.
2. Mempertahankan karyawan berbakat (keeping talented employees)
Mempertahankan budaya kerja yang dapat mengarahkan pada kesuksesan dan inovasi bukan lagi suatu syarat yang harus dipenuhi untuk perusahaan, melainkan suatu keharusan dalam dunia e-business.
Ø  Kategori Trend: Teknologi Perusahaan
1. Aplikasi perusahaan yang terintegrasi (integrated enterprise applications)
Selama beberapa dekade telah ditunjukkan bahwa perusahaan yang menginginkan optimasi proses bisnis akan melakukan integrasi dalam segala fungsi. Dan hal ini akan terus berlanjut ke masa depan, paket-paket software untuk integrasi perusahaan pun telah banyak bermunculan seperti SAP dan PeopleSoft yang membantu perusahaan dalam proses integrasi tidak hanya pada fungsi perusahaan, namun juga dengan pihak eksternal yang berhubungan dengan perusahaan, seperti supplier, partner, dan pelanggan.
2. Integrasi saluran (multichannel integration)
Integrasi layanan berarti menyediakan standar layanan pelanggan berkualitas tinggi disemua saluran. Integrasi saluran (multichannel integration) merupakan suatu yang penting, karena adanya distribusi informasi tentang bisnis dan transaksi yang akan memberikan kemudahan untuk berbagai pelanggan, dimana saja, kapan saja.
3. Aplikasi penghubung (middleware)
Untuk mempertemukan bisnis dan teknologi terkadang diperlukan suatu aplikasi penghubung (middleware), beberapa sebab diperlukannya aplikasi penghubung antara lain karena sistem lama yang tidak memungkinkan atau sulit untuk diganti sehingga diperlukan aplikasi penghubung antara sistem lama dengan sistem baru yang akan dipasang.
Ø  Kategori Trend: Teknologi Umum
1. Aplikasi web nirkabel (wireless web applications)
Bisnis di masa depan lebih berbentuk mobile, terintegrasi dan personal. Dengan semakin menjamurnya infrastruktur nirkabel, era baru pemanfaatan berbagai gelombang udara untuk melakukan bisnis antara konsumen dan perusahaan.
2. Aplikasi informasi dan komputer tangan (handheld computing & information appliances)
 Para konsumen meminta akses informasi yang lebih mudah, lebih kritis, personal, dan profesional. Peningkatan kebutuhan untuk produktivitas dan konektivitas ”kapan saja , dimana saja” telah memberikan jalan pada alat-alat komunikasi yang mudah digenggam.
3. Konvergensi infrakstruktur (infrastructure convergence)
Trend besar dalam infrastruktur untuk e-business adalah penggabungan dari berbagai data dan jaringan.
4. Penyedia jasa aplikasi (application service provider)
Pengambilan keputusan dalam penggunaan aplikasi informasi perusahaan telah berkembang, yang dulunya make versus buy, sekarang berubah menjadi make versus buy versus rent.
Ø  Pengembangan Model-model Bisnis
1.      Bagaimana tahapan-tahapan yang rinci dalam mengembangkan model bisnis mulai dari persiapan hingga implementasi.
2.      Teknologi informasi dan komunikasi bagaimana yang terkait erat dengan teknologi model bisnis dimana pengaruhnya sangat besar dalam pengembangan model bisnis
3.      Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam mendesain situs model bisnis agar pengakses mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi
4.      Keutungan apa saja yang bisa diperoleh bagi pengelola dan pengguna melalui social networkin
5.      Model bisnis yang bagaimana sesuai dengan karakter bangsa dan cocok diterapkan

PERTANYAAN
1.       Kelemahan dari model bisnis dilihat dari konsumen dan pembisnis?
a.       pencurian informasi rahasia. E bisnis bisa diakses dimana aja jadi rahasia2 perusahaan dapat diketahui semua orang. Perusahaan bisa menglamai kerugian
b.      Kehilangan kesempatan bisnis karna gangguan layanan. Ketika berlangsungnya kegiata terjadi pemadaman listrik
c.       Kehilangan kepercayaan dari konsumen. Contohnya mi nelongso. Mie nelongso pake cabe busuk, isu buruk tentang mie nelongso yang dibuat oleh pihak lain
d.      Penggunaan akses ke sumber pleh pihak yang tidak berhak, misalnya pemboboln sebuah sistemperbankan oleh hacker, kemudian memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekening sendiri
e.      Kerugian yg tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran praktek bisnis yang tidak benar, dam kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

2.       Langkah-langkah sukses membangun bisnis e-commerce?

MENYUSUN STRATEGI
SIAPA KONSUMEN AKHIR

JAWABAN
Langkah 1 : hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menyusun suatu strategi dengan berpegangan suatu prinsip yaitu bagaimana memudahkan kkonsumen dalam melakukan bisnis dengan perusahaan.

Langkah 2 : pada tahap ini adalah penting bagi perusahaan untuk mengkaji dan mendefinisikan siapa sebenarnya konsumen langsung dari produk atau jasa yang ditawarkan

Langkah 3 : proses perancangan ulang adalah dengan memulainya dari aktivitas terluar yaitu yang menghubungkan perusahaan dengan konsumennya dengan beranggapan bahwa “customer is a king”

Langkah 4 : setelah proses bisnis selesai dirancang ulang untuk menyesuaikan dengan karakteristik bertransaksi di dunia maya, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan infrastruktur perusahaan untuk memungkinkan terjadinya mekanisme bisnis yang diinginkan

Langkah 5 : langkah yang terakhir adalah berusaha untuk membuat konsumen loyal terhadap perusahaan e-commerce yang ada, hanya karena dengan loyalitas mereka sajalah maka profitabilitas usaha dapat tercapai.




Kesimpulan :
 Model bisnis lama dengan model bisnis sekarang atau masa kini jelas berbeda jauh, perbedaanya yaitu model bisnis lama atau industry lama atau yang lebih dikenal dengan ekonomi industry  lebih cenderung kedalam industry. sedangkan dengan Model bisnis baru atau masa kini atau lebih dikenal dengan era informasi tidak memerlukan banyak model besar karena situs-situs penyedia informasi sudah cukup banyak.
 Dengan menggolongkan Tipologi model bisnis secara elektronik (e-business)kedalam   lima macam model berdasarkan tingkat control ekonomis dan tingkat nilai integrasinya.
1.      Agora adalah suatu e-business yang merupakan suatu  tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi.
2.      Agregasi (aggregations) adalah e-business yang menggabungkan (Agregasi) beberapa pemasok kedalam satu buah took online yang nyaman. (control mengorganisasikan sendiri, agregasi rendah)
3.      Aliansi (alliance) adalah kerjasama beberapa anggota untuk mencapai tujuan teertentu.
(control mengorganisasikan sendiri, agregasi tinggi)
4.      Rantai nilai (value chain) adalah jaringan integrasi vertikal yang menambah nilai ke input berikutnya. Rantai nilai ini akan menyampaikan bagaiman nilai-nilai kepada pelanggan  yaitu nilai-nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan disekitar produk atau jasa yang dijual.

 Seperti yang dilakukan gojek yang mampu bersaing dengan era jaman sekarang . ia melakukan persaingan dengan membuat sebuah aplikasi yang digunakan para customer untuk melakukan transaksi penjualan. Hanya dengan para customer menginstal sebuah aplikasi yang bernama gojek mereka dapat melayani pekerjaan yang kita lakukan. Seperti halnya go food , go car , go clean . dengan aplikasi ini mereka  menginginkan sebuah pekerjaan rumah tangga yang dianggap susah menjadi lebih ringan dengan adanya gojek. Gojek akan menelpon para customernya untuk tanda kepeduliannya dengan para konsumennya dan mengganggap pelanggan gojek itu seperti raja . jadi perlengakapan keselamatan keselamatan itu mereka lakukan untuk menjaga konsumen tetap dalam keadaan baik seperti melakukan pinjaman helm , masker . dan apabila pelanggan setia gojek gojek akan memberikan kemudahaan untuk pelanggannya dengan pemberian potongan harga dan pemberian gratis fasilitas gojek untuk selama beberapa hari. Pemberian ini diakukan  para gojek untuk melayani para konsumenya yang dianggap penting usaha dalam era modern seperti sekarang ini.

PENYELARASAN ANTARA PERENCANAAN BISNIS DENGAN PERENCANAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

Nama kelompok: 1.       Deni Setiawan 2.       Eka Rizky Wahyuni 3.       Elsa Vidyana D 1.       Topik : Penyelarasan Antara P...