Nama kelompok:
1.
Deni
Setiawan
2.
Eka
Rizky Wahyuni
3.
Elsa
Vidyana D
1.
Topik
: Penyelarasan Antara Perencanaan Bisnis Dengan Perencanaan Sistem Teknologi
Informasi
2.
Rangkuman:
PENYELARASAN
ANTARA PERENCANAAN BISNIS DENGAN PERENCANAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
A.
PENDAHULUAN
Perecanaan
srategik sisem teknologi informasi dibutuhkan karena perusahaan menggunakan
sistemteknologi informasi untuk mengimplementasikan strategi bisnis untuk
memenangkan persaingan. Oleh karena itu, perencanaan strategik sistem teknologi
informasi harus dilakukan selaras dengan perencanaan strategik bisnis untuk
membuat sistem-sistem teknologi informasi yang dibangun mengenai
sasaran-sasarannya.
B.
PENYELARASAN
Penyelarasan
didefinisikan oleh Luftman dan Brier sebagai penerapan sistem teknologi informasi
di waktu dan cara yang tepat dan harmoni dengan strategi-strategi,
tujuan-tujuan dan kebutuhan-kebutuhan bisnis. Penyelarasan strategi bisnis dan IT digunakan oleh perusahaan untuk
meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, menciptakan hambatan untuk pendatang
baru, meningkatkan hubungan dengan konsumen dan suplier, dan menciptakan produk
dan solusi bisnis baru. Kegagalan dalam melakukan penyelarasan ini dapat
mengakibatkan peningkatan biaya dan kehilangan kesempatan.
C.
PENTINGNYA
PENYELARASAN
Sistem teknologi
informasi harus dapat mencapai tujuan dari perusahaan. Untuk mencapai
sasarannya, yaitu mencapai tujuan perusahaan, maka perencanaan strategik sistem
teknologi informasi harus diselaraskan dengan perencanaan strategik bisnis.
Pentingnya penyelarasan yaitu:
1)
Menyelaraskan
strategi bisnis dan STI secara dua arah.
2)
Menciptakan
hubungan yang efektif dengan manajemen lini.
3)
Merencanakan,
merancang dan mengimpementasikan sistem baru.
4)
Membangun
dan mengelola infrastruktur.
5)
Meningkatkan
keahlian TI.
6)
Mengelola
kerjasama dengan pemasok.
7)
Membangun
kerja yang tinggi.
8)
Mendesain
ulang dan mengelola STI
D.
MODEL
KESELARASAN
Model keselarasan
yang diusulkan oleh Henderson dan Venkatraman (1999) berbasis pada dua asumsi
dasar, yaitu sebagai berikut ini:
1.
Kinerja
ekonomis perusahaan secara langsung berhubungan dengan kemampuan manajemen
untuk menciptakan suatu kecocokan strategik antara posisi organisasi di arena
pasar produk-produk yang kompetitif dan rancangan struktur administratif yang
tepat untuk mendukung eksekusi strateginya.
2.
Kecocokan
strategik adalah proses yang dinamik. Pemilihan-pemilihan secara fundamental
strategik yang dibuat oleh perusahaan akan menimbulkan tindakan-tindakan
prakarsa yang berakibat pada respon-respon berikutnya.
Kemudian
keselarasan yang dikembangkan Henderson dan Venkatraman (1999) disebut dengan
Model Keselarasan Strategik dengan memperhatikan dua domain yaitu:
1.
Domain
eksternal adalah arena bisnis dimana perusahaan berkompetisi dan berhubungan
dengan keputusan-keputusan penentuan strategik untuk membedakan perusahaan
dengan pesaing-pesaingnya.
2.
Domain
internal adalah berhubungan dengan pilihan-pilihan tentang struktur
administratif , pemilihan rancangan atau rancangan ulang dari proses-proses
bisnis dan juga termasuk kegiatan-kegiatan sumber daya manusia untuk mencapai
kmpetensi organisasi.
Model ini juga
diselaraskan pada dua blok bangunan yaitu :
1.
Kecocokan
strategik adalah pemilihan strategi yang cocok baik untuk eksternal maupun
internal domain. Ketidakmampuan mengintegrasikan kecocokan antara domain
eksternal dan internal dari strategi bisnis menyebabkan strategi bisnis tidak
berjalan dengan semestinya. Demikian pula ketidakmampuan mengintegrasikan
kecocokan antara domain eksternal dan internal dari strategi sistem eknologi
informasi akan menyebabkan kegagalan mendapatkan manfaat dari investasi sistem teknologi informasinya.
2.
Integrasi
fungsional adalah merupakan integrasi strategi-strategi dari dua fungsi yaitu
bisnis dan sistem teknologi informasi.
Integrasi
fungsional dapat dipisahkan menjadi 2 macam integrasi antara bisnis dan sistem
teknologi informasi sebagai berikut:
1.
Integrasi
strategik
Integrasi
strategik menggandeng antara strategi bisnis dengan strategi sistem teknologi
informasi dengan penekanan pada domain eksternal.
2.
Integrasi
operasional
Integrasi
operasional berhubungan dengan domain internal, yaitu hubungan antara
infrastruktur dan proses-proses organisasional dengan infrastruktur dan
proses-proses sistem teknologi informasi.
E.
PROSES
KESELARASAN
Henderson dan
Venkatraman (1999) menawrkan empat macam persepktif proses keselarasan lintas
domain yaitu:
1.
Perspektif
pertama: eksekusi strategi
Proses
ini dimulai dari kenyataan bahwa strategi bisnis telah ditetapkan terlebih
dahulu dan menjadi pemicu untuk menentukan infrastruktur dan proses-proses di
organisasi supaya strategi dapat dicapai. Untuk mendukung proses-proses
organisasi, maka infrastruktur dan sistem teknlogi informasi mengikutinya.
2.
Perspektif
kedua: transformasi teknologi
Proses
ini dimulai dari kenyataan bahwa strategi bisnis telah ditetapkan terlebih
dahulu dan menjadi pemicu untuk menentukan strategi sistem teknologi informasi.
Proses ini tidak tergantung dari infrastruktur atau proses di organisasi,
tetapi lebih mengandalkan kepada kompetensi sistem teknologi informasi kemudian
menentukan bentuk infrastruktur dan prosesproses dari sistem teknologi
informasi.
3.
Perspektif
ketiga: potensial kompetitif
Proses
ini dimulai dari kenyataan bahwa sistem teknologi informasi adalah pemampu
untuk dapat memenangkan persaingan. Strategi teknologi informasi akan
mempengaruhi strategi bisnis. Strategi bisnis kemudian akan menentukan
infrastruktur dan proses-proses bisnis untuk mencapai visi bisnis.
4.
Perspektif
keempat: level pelayanan
Peran
manajer sistem teknologi informasi adalah kepemimpinan eksekutif yaitu seorang
yang akan membuat proses pelayanan internal bisnis berhasil dengan petunjuk
operasional dari manajemen puncak. Pengukuran kinerja adalah kepuasan
pelanggan.
3.
Tanya
Jawab:
a)
Jelaskan
mengenai proses keselarasan dengan bahasa kelompok kalian sendiri!
1.
Perspektif
pertama: eksekusi strategi
strategi
bisnis telah ditetapkan terlebih dahulu dan menjadi pemicu untuk menentukan
infrastruktur dan proses-proses di organisasi supaya strategi dapat dicapai. Untuk
mendukung proses-proses organisasi, maka infrastruktur dan sistem teknlogi
informasi mengikutinya.
2.
Perspektif
kedua: transformasi teknologi
3.
Proses
ini tidak tergantung dari infrastruktur atau proses di organisasi, tetapi lebih
mengandalkan kepada kompetensi sistem teknologi informasi kemudian menentukan
bentuk infrastruktur dan prosesproses dari sistem teknologi informasi.
4.
Perspektif
ketiga: potensial kompetitif
Proses
ini dimulai dari kenyataan bahwa sistem teknologi informasi adalah pemampu
untuk dapat memenangkan persaingan. Strategi teknologi informasi akan
mempengaruhi strategi bisnis. Strategi bisnis kemudian akan menentukan
infrastruktur dan proses-proses bisnis untuk mencapai visi bisnis
5.
Perspektif
keempat: level pelayanan
seorang
yang akan membuat proses pelayanan internal bisnis berhasil dengan petunjuk
operasional dari manajemen puncak. Pengukuran kinerja adalah kepuasan
pelanggan.
b)
Cara
manajer mencapai visi bisnisnya serta berikan contoh.
Dalam strategi ada aspek arahan (direction) yang menunjukkan
kemana tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka panjang,
keuntungan kompetitif (competitive advantage) yang menunjukkan
bagaimana perusahaan akan dapat melakukan kegiatannya dengan lebih baik dari
para kompetitornya yang berada dalam pasar yang sama, sumber daya (resource)
yang menunjukkan sumber daya apa saja yang ada dan dibutuhkan untuk dapat
bersaing, lingkungan (environment) yang menunjukkan keadaan eksternal
perusahaan yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk dapat bersaing, serta nilai
dan ekspektasi yang dimiliki oleh orang – orang yang berada di lingkungan
bisnis (stakeholder).
c)
Apa
keuntungan dari selarasnya Informasi Teknologi dengan strategi bisnis?
1.
Efisiensi operasional :
keselarasan IT dan bisnis strategi akan memberikan keuntungan berupa pengurangan
biaya operasi. Komponen system architecture dan technology architecture
merupakan komponen – komponen yang dikembangan guna mencapai efisiensi
operasional. Komponen ini menyediakan arsitektur IT secara komprehensif dan
menunjukkan bagaimana berbagai sumber daya IT bekerja.
2.
Efektifitas proses. Keselarasan
IT dan bisnis strategi dapat meningkatkan efektifitas proses. Peningkatan
proses memerlukan analisis yang baik pada komponen business architecture dan
system architecture yang diperlukan untuk melakukan kegiatan bisnis..
3.
Penciptaan kesempatan. Terbuka
kesempatan – kesempatan baru untuk mendapatkan keuntungan dan kesempatan untuk
menjalankan strategi baru.
4.
Kesimpulan
:
Penyelarasan IT dengan strategi bisnis merupakan kegiatan yang telah lama
menjadi perhatian, tetapi sulit untuk dilakukan karena pada dasarnya strategi
bisnis itu sendiri selalu berubah – ubah. IT diperlukan untuk meningkatkan
competitive advantage bagi perusahaan.
Strategi bisnis adalah melakukan aktifitas yang berbeda untuk memberikan
posisi strategis yang lebih baik dari para pesain. Diperlukan perencanaan peran
IT agar dapat menjadi enabler bagi strategi bisnis. Peran IT dapat dibagai
menjadi tiga yaitu sebagai sumber daya operasional, sumber daya strategis, dan
senjata strategis. Peran IT yang berbeda dalam perusahaan cendrung memberikan
tingkat keselarasan yang berbeda. Peran IT sebagai sumber daya strategis akan
lebih selaras dengan strategi bisnis yang dijalankan.
Dalam menyelaraskan IT dan strategi bisnis perlu diperhatikan arah yang
ingin dicapai dengan jelas, komitmen, komunikasi, dan integrasi dari fungsi –
fungsi yang ada dalam organisasi. Enterprise Architecture diperlukan sebagai
cetak biru perencanaan infrastruktur sistem IT agar dapat selaras dengan
strategi bisnis yang dijalankan. Proses penyelarasan ini perlu dilakukan secara
berkala untuk memastikan bahwa penggunaan IT selalu sesuai dengan strategi yang
dijalankan karena strategi sendiri selalu berubah – ubah dan tidak bersifat
statis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar