Nama Kelompok :
Denny Setiawan (51414009)
Eka Rizky Wahyuni (51414014)
Elsa Vidyana D (51414016)
A. Topik:
Pengembangan Sistem
B. Ringkasan:
A.
Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem adalah pendekatan
terpadu yang memandang suatu objek atau masalah yang kompleks dan bersifat
interdisiplin sebagai bagian dari suatu sistem. Ciri-ciri yang terkandung dalam
sistem atau pendekatan sistem, ialah:
1. Adanya
tujuan.
2. Adanya komponen sistem (selain tujuan.
3. Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem.
4. Adanya interaksi antar komponen: Antar sub-sistem atau komponen dalam suatu
sistem terdapat saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling ketergantungan
1.
Urut –Urutan Langkah
Upaya
Persiapan
1.
Memandang
perusahaan sebagai suatu sistem Mampu melihat perusahaan anda sebagai suatu
sistem.
2.
Mengenal
sistem lingkungan. Hubungan perusahaan dengan lingkungan juga penting.
3.
Mengidentifikasi
subsistem-subsistem perusahaan Subsistem-subsistem utama perusahaan juga perlu
diidentifikasi, dan subsistem tersebut dapat mengambil beberapa bentuk.
Upaya
Definisi
1. Melanjutkan
dari tingkat sistem ke tingkat subsisitem
2. Menganalisis
bagian-bagian sistem dalam suatu urut-urutan tertentu
Upaya Solusi
1. Mengidentifikasi
solusi-solusi alternatif
2. Mengevaluasi
solusi-solusi alternatif
3. Memilih
solusi yang terbaik
4. Mengimplementasikan
solusi
5. Menindaklanjuti
untuk memastikan bahwa solusi tersebut efektif
B.
Siklus Hidup Pengembangan System
Metodologi adalah satu cara yang
direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi
dasar dalam memecahkan segala jenis masalah. Siklus hidup pengembangan sistem (Systems development life cycle) adalah
aplikasi dari pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi.
Siklus hidup pengembangan sistem
dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh
professional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem informasi.
C.
SDLC Tradisional
· Perencanaan
· Analisis
· Desain
· Implementasi
· Penggunaan
SDLC sering disebut sebagai
pendekatan air terjun (Waterfall
approach) karena pekerjaan-pekerjaan tersebut mengikuti satu pola teratur
dan dilaksanakan dari atas ke bawah dan memiliki aliran satu arah-menuju ke
penyelesaian proyek.
D.
Prototyping
Prototype adalah satu versi dari
sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon
pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.
1.
Jenis-Jenis Prototype
Pengembangan
Prototipe Evolusioner. Ada empat langkah dalam pengembanga prototipe
evolusioner, yakni :
a.
Mengidentifikasi
kebutuhan pengguna, mewawancarai pengguna untuk mendaoatkan ide mengenai apa
yang diminta dari sistem
b. Membuat satu
prototipe, pengembang menggunakan satu alat prototyping atau lebih untuk
membuat prototipe.
c.
Menentukan
apakah prorotipe dapat diterima
d. Menggunakan
prototipe.
Pengembangan Prototipe bersyarat. Langkah
dalam pengembangan prototipe bersyarat, tiga langkah yakni :
e.
Membuat kode
sistem baru. Pengembang menggunakan prototipe sebagai dasar pengkodean sistem
baru
f.
Menguji
sistem baru. Pengembang menguji sistem
g. Menentukan
apakah sistem yang baru dapat diterima.
h. Membuat
sistem baru menjadi sistem produksi
2.
Daya Tarik Prototyping
Pengguna menyukai prototyping karena
:
·
Membaiknya
komunikasi antara pengembang dan pengguna
·
Pengembang
dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam kebutuhan pengguna
·
Pengguna
memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem
· Pengembang
dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam
mengembangkan sistem
·
Implementasi
menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yang diharapkannya.
3.
Potensi Kesulitan Dari Prototyping
Prototyping
bukannya tidak memiliki potensi kesulitan. Kesulitan-kesulitan tersebut antara
lain:
· Terburu-buru dalam menyerahkan prototipe dapat menyebabkan diambilnya
jalan pintas dalam definisi masalah,
evaluasi alternatif dan dokumentasi
· Pengguna
dapat terlalu gembira dengan prototipe yang diberika, yang mengarah pada
ekspektasi yang tidak realisitis sehubungan dengan sistem produksi nantinya
· Prototipe evolusioner bisa jadi tidak terlalu efisien
· Antarmuka komputer-manusia
yang diberikan oleh beberapa alat prototyping tertentu kemungkinan tidak
mencerminkan teknik-teknik desain yang baik
E.
Pengembangan Aplikasi Cepat
Unsur-Unsur
Penting RAD
- Manajemen.
- Orang.
- Metodologi. Metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD
- Alat-Alat.
F.
Pengembangan Berfase
Pengembangan
berfrase adalah suatu pendekatan bagi pengembangan sistem informasi yang
terdiri atas enam tahap Investigasi awal, analisis, desain, konstruksi awal,
konstruksi akhir, serta pengujian, dan pemasangan sistem.
Tahap-Tahap
Pengembangan Berfase
Enam tahap pengembangan
berfase yaitu:
· Investigasi
awal
· Analisis.
· Desain.
· Konstruksi
awal.
· Konstruksi akhir
· Pengujian
dan pengembangan system
G.
Desain Ulang Proses Bisnis
Proses pengerjaan ulang sistem
disebut dengai istilah rekayasa ulang atau disebut juga dengan
istilah desain ulang proses bisnis ( business procces redesign – BPR ) BPR
memengaruhi operasi TI perusahaan dalam dua hal.
1.
Insiasi Strategis Proyek-Proyek BPR
2.
Rekayasa Terbalik
3.
Rekayasa Ulang
4.
Pemilihan Komponen-Komponen BPR
H.
Menempatkan SLDC Tradisional, Prototyping,
RAD, Pengembangan Berfase dan BPR dalam Perspektif
SDLC tradisional, prototyping, RAD,
dab BPR semuanya adalah metodologi. Semuanya adalah cara-cara yang
direkomendasikan dalam mengembangkan sistem informasi. SDLC tradisional
adalah suatu penerapan pendekatan sistem terhadap masalah pengembangan sistem,
dan meiliki seluruh unsur-unsur pendekatan sistem dasar, diawali dari
identifikasi masalah dan diakhiri dengan penggunaan sistem.
I.
Alat-Alat Pengembangan Sistem
1.
Pendekatan yang Dipicu Oleh Data
Dipicu Oleh Proses
Selama tahun-tahun awal pengembangan system
computer, praktis hampir seluruh perhatian diberikan ke proses-proses yang akan
dikerjakan oleh computer, sebagai kebalikan dari data yang akan dipergunakan.
J.
Pemodelan Proses
1.
Diagram Arus Data
Diagram arus data (data
flow diagram-DFD) adalah penyajian grafis dari sebuah sistem yang mempergunakan
empat bentuk simbol untuk mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui
proses-proses yang saling tersambung. Simbol-simbol tersebut mencerminkan (1)
Unsur-unsur lingkungan dengan mana sistem berinteraksi, (2) Proses, (3) Arus
data, dan (4) Penyimpanan data.
2.
Kasus Penggunaan
Kasus penggunaan (ude case) adalah
uraian naratif dalam bentuk kerangka dan dialog yang terjadi antara sistem
primer dengan sekunder
3.
Kapan Menggunakan Diagram Arus data
dan Kasus Penggunaan
Diagram
arus data dan kasus penggunaan sering kali dibuat selama tahap-tahap
investigasi awal dan analisis dari metodologi pengembangan berfase.
K.
Manajemen Proyek
Proyek-proyek
pengembangan sistem yang pertama di kelola oleh manajer unit TI, dengan dibantu
oleh manajer dari analisis sistem, pemograman, dan operasi.
1.
Steering Committee SIM
Steering committe SIM menjalakan
tiga fungsi utama, yaitu:
· Menciptakan
·
Melakukan pengendalian fiskal.
·
Menyelesaikan
perselisihan
2.
Kepemimpinan Proyek
Aktifitas tim akan diarahkan oleh
seorang ketua tim atau pemimpin proyek yang memberikan arahan disepanjang masa
proyek.
3. Mekanisme Manajemen Puncak.
Dasar
dari manajemen proyek ialah rencana proye, yang dibuat selama tahap investigasi
awal ketika metodologi pengembangan berfase diikuti.
4.
Dukungan Web Bagi Manajemen Proyek
Selain system manajemen proyek berbasis
peranti lunak seperti Microsoft project dukungan juga dapat diperoleh dari
internet. Sebagai contoh Logic Software sebuah perusahaan yang berbasis di
Toronto menawarkan sebuah system manajemen proyek yang disebut Easy
Project.net. perusahaan tersebut juga menawarkan kursus manajemen proyek secara
online sebagai bantuan bagi perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan manajemen
proyek para karyawannya.
L.
Mengestimasi Biaya Proyek
1.
Input Pengestimasian Biaya
2.
Alat-Alat Estimasi Biaya
3.
Output Pengestimasian Biaya
C. Tanya
Jawab
1. Alfin
: Mengapa sistem perlu dikembangkan?
Di
suatu perusahaan kemajuan perusahaan tidak lepas dari pengaruh teknologi.
Selain itu perusahaan harus memilih target dan sasaran apabila tidak dibantu
dengan teknologi perusahaan akan ketinggilan dan setiap perusahaan memiliki
teknologi sendiri untuk memajukan perusahaan.
Alasan
mengembangkan sistem informasi:
a. Menigkatkan
aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu bagi perusahaan dan akurasi
bagi para pemakai tanpa mengharuskan adanya perantara.
b. Menjamin
tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan data informasi
perusahaan.
c. Mengembangkan
proses perencanaan perusahaan yang efektif.
d. Menetapkan
investasi perusahaan sebagai sarana produktivitas perusahaan.
e. Mengantisipasi
dan mencegah kehilangan data secara fisik.
f. Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan untuk menjamin sebuah perusahaan.
g. Memperbaiki
produktivitas dan meningkatkan mutu baik SDM maupun perusahaan.
h. Sebagai
salah satu tindakan untuk membuat pengelolaan data menjadi lebih terbuka dan
transparan.
i.
Sistem informasi dibangun sebagai alat mengontrol
dan juga pemantau berjalannya perusahaan.
j.
Meningkatkan daya saing dalam persaingan
bisnis perusahaan.
k. Fleksibilitas
pengelolaan perusahaan.
2. Sukma
: Dalam metode pengembangan sistem apakah perusahaan harus menggunakan metode
RAD atau tidak?
RAD
merupakan gabungan dari bermacam-macam teknik terstruktur dengan teknik
pengembangan joint application untuk mempercepat pengembangan sistem/aplikasi.
Jadi
tergantung kebijakan perusahaan itu sendiri. Banyak perushaan menggunakan RAD
adalah kumpulan strategi. Metodologi dan alat terintegrasi yang ada dalam suatu
kerangka kerja. Jadi saat menggunakan RAD waktu yang digunakan lebih cepat.
3. Zharah
: Di bagian rekayasa ulang berikan contoh rekayasa ulang pada perusahaan.
Terdapat
tiga hal utama yang paling diketahui masyarakat tentang bulog yaitu pertama
bahwa bulog merupakan tempat yang “basah”. Oleh karenanya dianggap merupakan
lembaga yang banyak terlibat dalam proses melakukan korupsi, kolusi, dan KKN.
Kedua pada suatu masa yang cukup lama bulog bertindak sebagai calo dalam
pengolahan tepung terigu yang dilakukan oleh PT Bogasari sehingga turut
membesarkan kerajinan bisnis konglomerat tertentu pada waktu itu. Yang ketiga
yaitu bulog tampak sibuk hanya pada saat menjelang panen padi rakyat dengan
aktivitas utama mengotak atik harga gabah.
D. Kesimpulan:
Ketika
pendekatan sistem diterapkan pada pengembangan sistem hasilnya adalah siklus
hidup pengembangan sistem (system development) – SDLC ) . Sejumlah metodologi
SDLC telah mengalami evolusi , dengan siklus tradisional , prototyping , RAD dan pengembangan berfase yang menarik lebih
banyak perhatian.
Pendekatan
SDLC tradisional , yang disebut juga dengan pendekatan air terjun. Dalam
prototyping satu sistem uji coba dikembangkan dengan cepat dan disajikan kepada
pengguna untuk ditinjau. Ketika prototyping merupakan bentuk singkatan dari
pendekatan sistem yang berfokus pada definsi dan pemenuhan kebutuhan pengguna.
alat alat pengembangan sistem adalah dengan metodologi sama seperti cetak biru
yang digambar oleh arsitek untuk memandu para kontraktor .
Pemodelan
proses ini dilakukan dengan menggunakan diagram alur (flowchart ) .
international organization for standarization ( ISO) untuk menciptakan standar
untuk bentuk bentuk simbol flowchart , memastikan penggunaan di seluruh dunia.
Standart flowchart ISO menentukan spesifikasi.
Sistem sistem ini dipergunakan dan terdapat
kebutuhan untuk mengembangkannya kembali dengan mempergunakan teknologi modern
, suatu metodologi yang disebut desain ulang proses bisnis ( bussinness
proccess redesign ) yang akan dapat dijalankan.
Rekaya
terbalik ( reverse enginerring) dapat diterapakan pada sistem warisan untuk
menghasilkan dokumentasi yang dibutuhkan. Rekayasa ulang ( reenginerring)
terdiri atas rekayasa terbalik, kemudiaan diikuti dengan menjalankan tahapan
tahapan SDLC dalam urutan urutan suatu proses yang disebut Rekayasa ke depan (
forward Enginerring).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar